Sepenggal Kisah, Sang Anak Dakwah...

by 22.25 0 komentar




Dulu,
Dulu sekali, ingatkah ketika hari dimana untuk pertama kalinya aku menyapa dunia
Senyuman sederhana tersimpul manis dari pipi cantikmu, Umi...
Peluh yang bercucur penuh di dahimu, tak lunturkan bahagia dan syukur dihari itu...
Lalu, diperdengarkan adzan untuk ku, dalam dekapan hangat seseorang bernama Abi...
Yang kini, ku kenal sebagai pejuang hebat lagi tangguh dan gagah...

Mungkin ini sepenggal kisah
Awal dari perjalananku bersama tarbiyyah
Memulai hidup, dan menuai banyak hikmah
Dari dalam dekapan Umi, hingga ke jalan dakwah

Satu persatu ilmu kau ajarkan
Tentang pahit getir perjuangan
Tentang sebuah cita-cita dimasa depan
Tentang ukhuwah dan kebersamaan

Sedari dulu, kau tanamkan dalam jiwa-jiwa anakmu
Agar menjadi manusia paling tangguh lagi patuh
Tangguh dalam perjuangan
Patuh terhadap aturan Allahurrohman

Sejarah tak pernah dusta
Sejarah tak pernah lupa
Tentang tapak tapak yang kau tinggalkan
Tentang jejak-jejak yang kau ukirkan
Sejarah senantiasa mengabari kami tentang itu
Betapa kokoh dan megahnya, bangunan bernama semangat dan pertahanan

Siang malam berganti, badai dan terjangan ombak menghampiri
Tetap saja tak mampu meruntuhkan kokoh perjuangan dan pengorbanan mu

Abi,
Umi,
Dengarkanlah sejenak
Sebentar saja aku ingin meminta maaf
Maaf jika kelak, aku dan Garuda Keadilan, jauh lebih kokoh dimasa depan
Maaf jika kelak, aku dan Garuda Keadilan, jauh lebih produktif dijalan perjuangan
Maaf jika kelak, aku dan Garuda Keadilan, jauh melampaui harapan dan cita-cita yang engkau doakan
Maaf jika kelak, aku mulai sibukk dengan dakwah,
Atau mulai sibuk dengan urusan ummah,
Atau mulai sibukk dengan segala hal tentang tarbiyyah
Maafkanlah, Abi, Umi

Semua itu tak lain, karena kami ingin tetap membersamai mu, di Syurga Nya kelak...
Membersamaimu, mengukir jejak-jejak sejarah...
Lalu, biarkan aku sejenak menyapa mereka...
Sahabat-sahabat perjuangan yang penuh semangat dalam berkarya
Garuda Keadilan, di seluruh penjuru kota...

Kawan,
Ketika kita memiliki satu tujuan yang sama,
satu tujuan kebaikan, akan banyak batu kerikil bahkan duri yang tajam akan menghujam.
Bertahanlah,
Sakit itu biasa. Perih itu memang luka.
Tapi di ujung sana, ujung yang masih jauh disana
            dan kita masih harus tertatih melangkah kesana, ada Syurga-Nya yang manis,
Syurga-Nya yang nyata, Syurga-Nya yang tiada dua.

Bertahanlah... 

Aku tidak akan mengatakan bertahanlah sedikit lagi.
Karena kita sama sama tahu, jalanan itu masih sangat panjang. 

Bertahanlah sampai antrian maut menghampiri. 

Karena menjadi "hanif" seperti sifat Nabi Ibrahim , tidaklah sekedar lurus.
Melainkan lurus dan istiqomah disaat yang lain tengah menyimpang bahkan ingkar...

Kita, teman seperjuangan. Saat perbedaan itu sebuah keniscayaan,
selagi iman, dan aqidah kita bertumpu pada satu Sang Pencipta Insan, Allahur Rohman,
maka doa adalah penguat dan pengukuh ukhuwwah dan perjuangan...

Karya  : Afifah Nusaibah

afifah Nusaibah fifah

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar