Bukan ISLAM Biasa

by 06.41 0 komentar



Oleh : Afifah Nusaibah
*Mahasiswi LIPIA Jakarta
            Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim sebagai penduduknya. Hal ini nampak dari ramainya perayaan hari hari besar Islam di Indonesia. Nyaris semua stasiun televisi menyiarkannya, dan hal ini membuktikan memang Indonesia di dominasi oleh penduduk beragama Islam. Islam masuk di Indonesia bukan karena peperangan, melainkan perdagangan oleh bangsa timur tengah yang menyebarkan dakwah islam melalui muamalah jual beli ke negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Maka lahirlah ulama-ulama serta guru besar Islam di Indonesia, Buya Hamka salah satunya.
            Tapi tak menafikan bahwa banyaknya muslim di Indonesia belum mampu menampakkan bahwa negara ini benar-benar negara dengan mayoritas penduduknya adalah muslim. Nyatanya, Islam kerapkali di jadikan bahan olokan oleh penduduk negri ini, Islam kerapkali di landa tuduhan dan fitnah di negri bernama Indonesia ini, bahkan mirisnya yang memberikan tudingan-tudingan kasar terhadap Islam, yang juga bersikukuh melecehkan Agama Islam datang dari orang-orang yang mengaku Muslim. Na’udzubillah. Model muslim seperti inilah yang hanya memiliki label muslim di KTP nya, model muslim seperti inilah yang hanya berislam untuk eksistensi dunia semata, tanpa sadar akan nyatanya adzab dari Allah subhanahu wata’ala. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 61 : “Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” Seperti itulah seseorang yang mengaku dirinya muslim namun dengan giat nya memporak porandakan ketenangan islam dan menghalangi orang-orang yang senantiasa berjuang menegakkan Kalimatullah.
            “Saya Islam karena orang tua saya Islam, dan saya lahir di keluarga Muslim.” Ini bukanlah jawaban atas pertanyaan kenapa anda memilih Islam. Kecuali jika usia anda belum mencapai usia baligh. Seorang muslim yang taat akan senantiasa mencari jawaban kenapa ia berada didalam agama ini. Ia akan senantiasa berfikir kenapa hatinya mantap dan tak goyah berada didalam barisan ummat muslim yang kokoh. Dan dalam tadabburnya, kecintaan serta pengetahuan keislamannya akan senantiasa bertambah.
            Muslim yang berfikir atas jawaban kenapa ia memilih islam, akan bertambah ketaatannya ketika ia mulai menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Sesungguhnya Islam adalah agama yang paling cocok dengan hati naluri manusia. Didalam islam, hukuman bagi seseorang yang telah melakukan pembunuhan akan dibalas dengan dibunuh, ini dinamakan dengan qishosh. Bayangkan saat ini ketika seseorang bertanya kepada anda, “Hukuman apa yang layak diberikan bagi orang yang dengan sengaja membunuh bapak anda?”. Tentu jawaban terbanyak adalah “Dia harus dibunuh.” Begitulah islam mengatur hukum dan tata cara hidup manusia. Islam lah yang paling mengerti akan keadaan manusia. Mulai hal-hal yang kebanyakan manusia menganggap itu adalah hal yang sepele, namun Islam membahasnya dengan sangat detail. Islam memperhatikan seluruh aspek kehidupan manusia. Seorang miskin yang tak memiliki harta apapun, tak akan kalah dengan si kaya yang bisa kapan saja dan dimana saja menginfakkan hartanya. Si miskin masih bisa bersedekah dengan senyuman, si miskin masih bisa bersedekah dengan perkataan-perkataan yang ma’ruf, si miskin masih bisa bersedekah dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Indah nya Islam. Subhanallah.
            Dan sesungguhnya, setiap yang terlahir kedunia ini dilahirkan dalam keadaan suci. Maka orangtualah yang berperan menjadikannya Islam, Yahudi, Nashrani atau Majusi. Akan tetapi manusia tak hanya dilahirkan dalam keadaan suci, ia juga di ciptakan dengan sebaik-baik bentuk.
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(At-Tin : 4)
Maka dari itu setiap manusia normal seharusnya mampu memilih dan memilah, mampu mengetahui ilmu-ilmu yang ada pada alam, mampu membedakan, menentukan mana yang benar dan mana yang salah, yang baik dan buruk, yang munkar dan ma’ruf, sama hal nya ia dapat membedakan antara yang iman dan kafir. Menjadi muslim yang mampu berkomitmen dengan segala konsep dan ketentuan dalam Islam, atau hanya menjadi manusia yang memiliki label Islam di KTP belaka. Karena pada hakikatnya sebelum ia terlahir kedunia manusia telah mengakui bahwa tuhan mereka adalah ALLAH subhanahu wata’ala.
Allah berfirman :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ

”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-A’raf 172)
            Dan masihkan mengingkari, bahwa sejak didalam rahim ibu kita sudah mengakui serta mengimani bahwa Allah lah Rabb semesta alam, dan diciptakannya kita (manusia) dimuka bumi ini tak lain adalah untuk beribadah serta menggapai ridho Nya?
Refrensi           : Al Quranul Karim
                          Apa Bentuk Komitmen Saya Terhadap Islam, Fathi Yakan.
                          ITJ Punya Cerita, Hafidz Ary
                       

afifah Nusaibah fifah

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar