Andai Si Qorin Dapat Bicara

by 17.42 0 komentar
                              
                Siapa yang mengenalnya? Memandang saja seperti tak sampai, menyentuh nya seperti tak mampu, mendengarnya bicara? Bahkan satu suarapun belum pernah ia katakan. Saat orang-orang ramai lalu lalang di hadapannya, mereka semua bungkam! Menutup penciuamnnya, seolah-olah sedang berjalan di pinggir tumpukan sampah busuk.
Ia bukan siapa-siapa, orang-orang lebih sering menyebutnya Qorin. Entah mengapa. Padahal, ayah ibunya pun tak tahu dimana. Ia seperti hidup sendiri di muka bumi. Seperti sebuah batang pohon tanpa duri, tak pernah ia menyakiti. Justru sebaliknya,  kerap kali ia tersakiti. Qorin bukanlah siapa-siapa. Hanya makhluk tuhan seperti biasa. Qorin tak memiliki siapa-siapa, hanya berteman langit dan bumi semata. Qorin tak punya apa-apa, hanya hati yang tersiksa kepunyaannya.
                Lagi-lagi Qorin tak berdaya. Garis yang terlikis di pipinya, mungkin airmata yang kerap kali membanjiri wajah nya yang mengukir garis tipis di pipinya. Ah, hati ini seperti tersayat saat melihatnya. Namun kebanyakan manusia ibukota acuh kepadanya.
Qorin, si gadis malang yang tak tahu berapa usianya. Qorin, si gadis pesisir ibukota, tak mampu bicara, tak sanggup berdiri kokoh bahkan berjalan. Mobil mewah tahun lalu yang menabraknya, kini entah kemana. Ah, andai saja si pemilik dulu sudi berbaik hati menolong nya. Bahkan polisi saja tak mampu mencari kemana si kaya. Atau, seperti “kura-kura dalam perahu”. Entahlah. Qorin, setahun lalu hanyalah gadis bisu, kini bukan hanya bisu yang mewarnai harinya, tak memiliki kaki, miskin papa tak berdaya. Sudikah kau menoleh barang sejenak padanya? 


                                                                                                  ~Jakarta, 06/02/2014

afifah Nusaibah fifah

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar