Aku bekerja lebih keras dari teman-teman ku lainnya. Aku bekerja lebih sering dari teman-teman ku lainnya. Aku bersuara lebih nyaring dari teman-temanku lainnya. Aku berceloteh lebih lama dari teman-temanku lainnya.
Dia mengotak-atik tubuh ku. Di aturnya jam 02:30, kemudian jam 03:00, kemudian jam 03:30, kemudian jam 04:00, kemudian jam 04:30. Dan begitulah setiap hari. Oh ya, setiap kali bersuara, bisa 5-10 menit lamanya. Ah betapa lelahnya diri ku. Tapi, si pemilikku??? Saat aku dengan lantangnya bersuara, ia bahkan bergerakpun tidak. Katanya, ia mengaturku seperti ini agar ia mudah terbangun. Katanya ia mengaturku seperti ini agar tidurnya tak nyenyak kemudian dapat bangun lebih pagi. Katanya~
Nyatanya???
Justru aku terus berdering sepanjang sepertiga malam~
Ah, andaikan aku dapat berkata “aku lelah terus berdering lantang, tapi kau sama sekali tak memperdulikanku!”
Kau hanya akan membuka mata mu jika seseorang telah berkata “neng, udah adzan shubuh loh dari tadi”.
Kemudian kau terbangun dan berkata “Ah, masa sih??? Kok alarm aku gak bunyi ya?”
Lalu seseorang yang membangunkan mu tadi hanya tersenyum getir. Tak tahukah kau jika ia setiap malam selalu sholat dalam kebisingan ku??? Andai saja aku dapat menghentikan tugas ku ini dengan sendiri nya. Atau,,, bolehkah aku berpindah menjadi miliknya? Agar aku tak lelah bekerja sepanjang malam.
Begitu lelahnya aku, dan kini aku tak sanggup lagi mengerjakan tugasku. Tekadku sudah bulat. Besok pagi, mungkin kau akan terbangun karna suara yang lebih keras dari biasanya. Kemudian setelah ini, lebih baik kau menggantungkan tidur dan bangun mu pada penciptamu saja. Karna sesungguhnya Ia lah yang berhak mematikan dan menghidupkan mu. Jangan pernah lagi bergantung pada aku dan teman-teman ku. Sungguh, kami tak berdaya membangunkan mu. Mulailah menggantungkan kehidupan mu di esok hari pada penciptamu. Selamat tinggal duhai pemilikku.
*PRAAAAAAAANG*
Sita terbangun dari tidurnya. Ia terkejut melihat di samping ranjang jam weker kesayangan nya jatuh dan pecah. Buru-buru ia memungutnya. Kemudian Zahra (teman satu kost sita di kamar sebelah) masuk dan ikut terkejut.
“Apa yang jatuh Sit?” tanya Zahra.
“Jam weker aku Ra” jawab Sita dengan nada sedih.
“Wah, mungkin dia kelamaan berdering, sampe jatuh dari meja.” Saut Zahra.
“Aku kan gak bisa bangun kalo gak pake jam weker”. Papar Sita.
“Bisa kok, asal sebelum tidur kamu minta di bangunin sama Allah.” Jawab Zahra sambil berlalu kembali kekamarnya.
Senyum kecil Zahra tergambar di wajahnya. “Alhamdulillah, setelah ini malam akan kembali tenang”.
Pesan : Buat kamu yang masih ngandelin alarm hape atau jam weker, mulai sekarang beranikan diri untuk berhenti menggunakannya. Karna yang punya kehendak untuk bangun dari tidur itu Allah, so minta bangunin sama Allah. ^^
0 komentar:
Posting Komentar