Al-Quran adalah “KALAM” Allah

by 05.57 0 komentar


        


Allah subhanahu wata’ala memberikan sebuah karunia kepada hamba Nya di dunia. Mukjizat yang tiada banding nya. Dengan mukjizat itu pula manusia mengimani Rabb nya, serta memahami agamanya. Mukjizat tersebut adalah Al-Quran Al Karim. Al Quran adalah kalam atau perkataan Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam melalui Malaikat Jibril. Bukan karena Allah tak mampu mewahyukan sendiri kepada Nabi Nya melainkan adalah Nabi Allah sendiri yang tidak mampu menerimanya langsung melalui Allah. Bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan,
عنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَل رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي ، وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ " ، قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا : وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ ، وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا .
Dari ‘Aisyah r.ha : Harits bin Hisyam r.a pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Bagaimanakah caranya wahyu turun kepada anda ya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam?” Rasulullah berkata, “Kadang-kadang wahyu itu datang kepadaku (kedengaran) seperti bunyi loceng. Itulah yang sangat berat bagiku. Setelah bunyi tu berhenti, lantas aku mengerti apa yang dikatakannya. Kadang-kadang malaikat menjelma seperti seorang laki-laki datang kepadaku. Dia berbicara kepadaku dan aku mengerti apa yang dikatakannya. Kata ‘Aisyah r.ha, “Aku pernah melihat Nabi saw, ketika wahyu turun kepada beliau pada suatu hari yang amat dingin. Setelah wahyu itu berhenti turun, kelihatan dahi Nabi saw bersimbah peluh.”
Dari hadits tersebut kita bisa mengetahui bahwa turunnya wahyu kepada Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bukanlah hal mudah atau ringan. Ketika wahyu itu turun seperti “Sholsholatil jaros” atau bunyi lonceng, Rasulullah mengatakan itulah yang paling berat bagi beliau. Oleh karena lemahnya manusia inilah, Allah menurunkan wahyu kepada Rasul Nya melalui perantara malaikat Jibril ‘alaihissalam.
            Lalu apakah Al-Quran ini adalah makhluk Allah? Tidak, Al-Quran bukanlah makhluk Allah. Al-Quran adalah kalam atau perkataan Allah, dan perkataan adalah salah satu dari sifat Allah, dan sifat Allah bukanlah makhluk Allah. Al-Quran adalah wahyu Allah, perkataan Allah, kabar dari Allah untuk seluruh makhluk Nya di muka bumi ini. Apa-apa yang ada di Al-Quran adalah kebenaran yang dapat dibuktikan kebenarannya. Dari urusan kehidupan dunia, hingga kehidupan setelah kematian.
Allah menurunkan Al-Quran kepada khootimul anbiya. Penutup para Nabi, yaitu Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam.  Salah satu kemukjizatan Al-Quran adalah tidak ada satupun makhluk yang mampu membuat kalam, karya seni, atau hal semacam lainnya yang mampu menandingi keindahan Al-Quran itu sendiri. Allah berfirman dalam kitab Nya,
            وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِۦ وَٱدْعُوا۟ شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
(QS: Al-Baqarah Ayat: 23)
            Allah menantang orang-orang yang mendustakan agama Nya, namun tidak ada satu makhluknya pun yang mampu menandingi kemukjizatan Al-Quran. Dan setelah ribuan tahun diturunkan, Al-Quran di zaman modern ini masih sama persis dengan Al-Quran zaman Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam. Karena Allah telah menjanjikan bahwa Allah akan menjaga Al-Quran ini sampai hari kiamat. Dan barang siapa semasa hidupnya selalu berpegang teguh kepada Allah dan merujuk kepada kitab Allah (Al-Quran) maka kelak Al-Quran akan datang kepadanya dihari akhir memberikan naungan.
            Apa hikmah dibalik turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur? Tidak diturunkan begitu saja? Hikmah nya adalah, memudahkan ummat Nabi Muhammad (ketika zaman itu) untuk memahaminya, membacanya, serta menghafalnya dan mengamalkannya. Sebagaimana kita tahu, bahwa zaman dulu sama sekali berbeda dengan zaman sekarang yang semua serba bisa di jadikan sederhana. Tapi dengan begitu, para sahabat yang hidup dizaman Rasulullah memiliki keunggulan tersendiri dalam hafalan Al-Quran dan pemahamannya.
            Maka, berkaca kepada para sahabat yang dengan segala keterbatasan zaman mampu menjadi khoiro ummah dan tauladan sepanjang masa, sudah seharusnya kita juga mampu menjadi khoiro ummah seperti mereka. Dengan berbekal Al-Quran yang selalu Allah jaga kesuciannya hingga akhir zaman, juga hadits-hadits Nabi dan berbagai rujukan syariat lainnya.

afifah Nusaibah fifah

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar